Amazing Race di Jogja, Outbound Amazing Race Game Yogyakarta..
Sesampai di Yogyakarta, taxi sudah dipersiapkan langsung menuju Semanu (kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul) ke Goa Jomblang. Petunjuk berikutnya adalah Roadblocks (dimana pada hanya 1 peserta saja yang melakukan tugas, sedangkan yang lainnya menunggu) muncul, yaitu menuruni masuk ke Goa Jomblang untuk mengambil topeng Jawa tradisional dan keris dan naik kembali untuk ditukar dengan tugas selanjutnya.
Uniknya ketika peserta turun dan masuk kedalam Goa Jomblang pada saat mendekati tempat yang dituju untuk mengambil topeng dan keris, terdapat lilin atau obor pada jalan setapak dan terdengar bunyi gong yang dipukul (oleh seseorang lengkap dengan pakaian tradisional Jawa) setiap ada peserta yang sampai di tujuan, membuat para peserta terkagum-kagum.
Sesudah menukarkan topeng dan keris, peserta mendapatkan petunjuk berupa Detour (pilihan antara 2 tugas, apabila tidak bisa menyelesaikan tugas yang sudah dipilih bisa mengganti dengan tugas kedua) yaitu menjadi tukang parkir motor di Malioboro (dekat Malioboro Mal) atau penari jalanan di lampu merah depan Gedung Agung.
Peserta yang memilih menjadi tukang parkir di Malioboro, memakai baju warna oranye, ciri khas dari seragam tukang parkir, membantu mem-parkir-kan motor, memberi karcis dan pastinya mengumpulkan uang sebanyak Rp. 15.000.
Sedangkan yang memilih jadi penari jalanan, dengan memakai topeng dan baju khas penari, salah satu peserta menari pada saat lampu merah menyala dengan diiringi gamelan yang dimainkan oleh temannya dan meminta uang dari para pengendara sepeda motor atau mobil yang berhenti untuk mengumpulkan uang sebesar Rp. 30.000.
Sesudah uang terkumpul peserta menuju ke Panti Asuhan Aisyiyah di Serangan Kecamatan Ngampilan, untuk menyumbangkan uang yang mereka kumpulkan. Sesampainya di panti asuhan para peserta yang rata-rata terburu-buru tidak membaca pengumuman yang di taruh di meja yang mengharuskan peserta menyumbangkan semua uang Rupiah yang mereka punya ke panti asuhan tersebut. Hanya 3 tim yang membaca pengumuman tersebut dan menyumbangkan semua uang Rupiah mereka.
Sesudah itu mereka mendapat petunjuk Pit Stop (tujuan akhir) yang meminta mereka untuk ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan berjalan kaki. Peserta yang sampai di Keraton tersebut ditanya apakah mereka menyumbangkan semua uang Rupiah mereka, dan apabila tidak mereka harus kembali lagi dengan jalan kaki ke panti asuhan dan ke Keraton lagi pastinya jalan kaki untuk menyelesaikan tugas.
Pada Pit Stop ini 2 tim yang akan di eliminasi, yaitu tim ke 10 dan ke 11 yang tiba di Keraton. Tim yang dieliminasi adalah tim Ethan dan Jenna serta tim Ron dan Bill.
Itu tadi adalah gambaran Amazing Race yang kami kutip dari Kompas.com..
Rasakan sensasi amazing Race Jogja berbasis Wisata dan Adventure bersama kami..
Sesampai di Yogyakarta, taxi sudah dipersiapkan langsung menuju Semanu (kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul) ke Goa Jomblang. Petunjuk berikutnya adalah Roadblocks (dimana pada hanya 1 peserta saja yang melakukan tugas, sedangkan yang lainnya menunggu) muncul, yaitu menuruni masuk ke Goa Jomblang untuk mengambil topeng Jawa tradisional dan keris dan naik kembali untuk ditukar dengan tugas selanjutnya.
Uniknya ketika peserta turun dan masuk kedalam Goa Jomblang pada saat mendekati tempat yang dituju untuk mengambil topeng dan keris, terdapat lilin atau obor pada jalan setapak dan terdengar bunyi gong yang dipukul (oleh seseorang lengkap dengan pakaian tradisional Jawa) setiap ada peserta yang sampai di tujuan, membuat para peserta terkagum-kagum.
Sesudah menukarkan topeng dan keris, peserta mendapatkan petunjuk berupa Detour (pilihan antara 2 tugas, apabila tidak bisa menyelesaikan tugas yang sudah dipilih bisa mengganti dengan tugas kedua) yaitu menjadi tukang parkir motor di Malioboro (dekat Malioboro Mal) atau penari jalanan di lampu merah depan Gedung Agung.
Peserta yang memilih menjadi tukang parkir di Malioboro, memakai baju warna oranye, ciri khas dari seragam tukang parkir, membantu mem-parkir-kan motor, memberi karcis dan pastinya mengumpulkan uang sebanyak Rp. 15.000.
Sedangkan yang memilih jadi penari jalanan, dengan memakai topeng dan baju khas penari, salah satu peserta menari pada saat lampu merah menyala dengan diiringi gamelan yang dimainkan oleh temannya dan meminta uang dari para pengendara sepeda motor atau mobil yang berhenti untuk mengumpulkan uang sebesar Rp. 30.000.
Sesudah uang terkumpul peserta menuju ke Panti Asuhan Aisyiyah di Serangan Kecamatan Ngampilan, untuk menyumbangkan uang yang mereka kumpulkan. Sesampainya di panti asuhan para peserta yang rata-rata terburu-buru tidak membaca pengumuman yang di taruh di meja yang mengharuskan peserta menyumbangkan semua uang Rupiah yang mereka punya ke panti asuhan tersebut. Hanya 3 tim yang membaca pengumuman tersebut dan menyumbangkan semua uang Rupiah mereka.
Sesudah itu mereka mendapat petunjuk Pit Stop (tujuan akhir) yang meminta mereka untuk ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan berjalan kaki. Peserta yang sampai di Keraton tersebut ditanya apakah mereka menyumbangkan semua uang Rupiah mereka, dan apabila tidak mereka harus kembali lagi dengan jalan kaki ke panti asuhan dan ke Keraton lagi pastinya jalan kaki untuk menyelesaikan tugas.
Pada Pit Stop ini 2 tim yang akan di eliminasi, yaitu tim ke 10 dan ke 11 yang tiba di Keraton. Tim yang dieliminasi adalah tim Ethan dan Jenna serta tim Ron dan Bill.
Itu tadi adalah gambaran Amazing Race yang kami kutip dari Kompas.com..
Rasakan sensasi amazing Race Jogja berbasis Wisata dan Adventure bersama kami..